Masih Menjadi Misteri, Ekspedisi Goa 2017 di TN. Aketajawe Lolobata

Sumber : Akhmad David Kurnia Putra
Polisi Kehutanan Balai Taman Nasional Aketajawe Lolobata
Website  Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (http://ksdae.menlhk.go.id/info/1563/masih-menjadi-misteri,-inilah-hasil-ekspedisi-goa-2017-di-tn.-aketajawe-lolobata.html

Masih Menjadi Misteri, Inilah Hasil Ekspedisi Goa 2017 di TN. Aketajawe Lolobata

Sofifi, 18 September 2017. Target Balai Taman Nasional Aketajawe Lolobata (TNAL) dalam mengungkap sinkhole yang terdapat dalam foto potensi kawasan yang diambil melalui helikopter belum bisa tercapai. Hal ini dikarenakan medan yang penuh tantangan dan beberapa kejadian teknis dilapangan diluar rencana tim ekspedisi.

Sinkhole atau lubang besar yang berada dipermukaan tanah ataupun dinding-dinding tebing merupakan fenomena alam yang sangat indah dan menarik untuk dijelajahi. Misalnya goa. Dalam kegiatan ekspedisi goa kali ini, TNAL menggandeng kelompok pemerhati goa, yaitu Acintyacunyata Speleological Club (ASC) dari Yogyakarta untuk bersama-sama mencari sinkhole yang masih menjadi misteri di dalam kawasan TNAL. Sebut saja sinkhole Kobe.

Sempat melakukan evakuasi keluar kawasan, akhirnya tim ekspedisi goa kembali melanjutkan pencarian sinkhole Kobe atau mulut goa yang terdapat di dalam foto TNAL yang diambil dari helikopter melalui jalur desa Kobe kabupaten Halmahera Tengah. Sebanyak 6 (enam) anggota ASC yang didampingi Polisi Kehutanan Balai TNAL berhasil menemukan sebanyak 22 goa baru (4 diantaranya sudah dipetakan), natural bridge dan beberapa air terjun di sepanjang perjalanan menuju sinkhole Kobe.

Tidak kalah pentingnya adalah terdapat data baru tentang keberadaan Masyarakat Suku Tobelo Dalam (MTD) atau biasa disebut suku Togutil yang masih sangat asli dan tradisional. Dalam kesaksiannya, Adriel Polisi Kehutanan yang juga tergabung dalam tim ekspedisi goa menyatakan bahwa “Kami dilempari batu dari atas tebing oleh satu orang suku yang tidak memakai baju, berkulit putih, berambut panjang dan kemungkinan hanya menggunakan celana penutup dari kulit pohon yang sesekali sembunyi dibalik pohon”.

Yang lebih menguatkan bahwa benar terdapat kelompok MTD pada area tersebut adalah keterangan dari salah satu pemandu setempat, yaitu bahwa dia pernah melihat sekitar 40 rumah orang suku yang berada di sekitar sinkhole Kobe. Karena alasan tersebut pula yang membuat tim ekspedisi goa harus mengakhiri kegiatan pencarian sinkhole Kobe.

“Rambo saja akan minta pulang”, ucap Yusra, Ketua tim Ekspedisi Goa yang juga anggota Polisi Kehutanan Balai TNAL. Diceritakan bahwa sekitar 450 meter kedepan dari titik terakhir tim dilempari batu oleh MTD merupakan titik yang diduga sinkhole Kobe jika dilihat dari peta. Untuk mencapai titik tersebut, tim harus menyusuri sungai yang dikelilingi tebing yang membentuk natural bridge dengan ketinggian sekitar 165 meter. Sungai yang dalam dan arus yang kuat membuat tim membutuhkan tenaga ekstra untuk melewatinya. Sungai beserta ornamen dan natural bridge memiliki keindahan dan keunikan tersendiri.

 

ascyogyakarta

ASC Jogja

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *