Menghindari Untuk di Rescue
Avoid to Being Rescue
Kegiatan alam bebas saat ini sangat beragam dan banyak diminati oleh berbagai kalangan. Kelompok pecinta alam adalah salah satu wadah yang menampung kaum muda / mahasiswa yang berminat di bidang ini.
Kegiatan caving sendiri mulai banyak diminati. Keindahan, fenomena dan misteri yang ada di dalam gua banyak menarik perhatian orang, walau untuk itu terkadang harus mengatasi variasi dan tingkat kesulitan medan tertentu. Semakin tinggi kesulitan medan biasanya justru semakin menantang orang untuk dapat mengatasinya, hal ini menjurus orang melupakan bahaya yang mungkin akan terjadi, bahkan tidak dapat mengetahui batas kemampuan dan bekal teknik yang dimiliki untuk menelusuri gua dengan tingkat kesulitan tertentu, sehingga timbul beberapa kecelakaan gua.
Kemampuan dasar
Perkembangan kegiatan penelusuran gua yang terjadi di Indonesia tidak sama di tiap daerah. Beberapa wilayah yang baru mengenal kegiatan ini otomatis belum mempunyai pengetahuan yang lengkap. Mereka berkegiatan tanpa kemampuan dasar, maupun peralatan yang standard, sehingga seringkali mereka melakukan aktivitas yang berbahaya tanpa disadari.
Ada baiknya setiap penelusur terlebih dahulu dibekali dengan kemampuan dan pengetahuan dasar, sebagai berikut :
a. Kemampuan teknik.
b. Mengenal semua bahaya penelusuran gua.
c. Mengenal speleogenesis, dan karakteristik dari morfologi karst.
Manajemen penelusuran
Manajemen penelusuran, dimulai dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan (perjalanan dan penelusuran) sampai dengan evaluasi akhir. Buatlah rencana kegiatan yang pasti, sesuaikan dengan peralatan, jumlah serta kemampuan personel dan perhitungan logistik yang benar. Periksalah dengan teliti kondisi peralatan yang akan kita bawa, buatlah catatan umur dan penyusutan peralatan yang dibawa. Dalam perencanaan anda lengkapilah dengan data lokasi gua dan base camp, rumah sakit terdekat, fasilitas komunikasi dan kantor aparat terdekat. Uruslah perijinan sesuai dengan birokrasi yang ada.
Lakukan persiapan dengan seteliti mungkin tanpa ada sesuatu yang dipaksakan. Tinggalkan data lokasi base camp serta identitas orang yang dapat dimintai keterangan lokasi fasilitas rumah sakit, komunikasi, jumlah personel, rencana dan durasi kegiatan kepada teman anda yang tinggal di sekretariat. Berikan pula batas toleransi waktu kegiatan, sebelum rekan anda mulai mencari. Di lokasi kegiatan, berikanlah perijinan yang sudah di dapat kepada aparat yang berwenang, tinggalkan pula rencana waktu kegiatan, dan laporlah setelah kegiatan selesai. Lakukanlah sosialisasi dengan penduduk setempat untuk menambah nilai keamanan kegiatan anda.
Perjalanan
Perjalanan menuju ke gua merupakan suatu kegiatan yang harus mendapat perhitungan tersendiri. Kecelakaan mungkin terjadi pada tahapan ini (kecelakaan di jalan raya, maupun tersesat di hutan). Pada ekspedisi daerah baru yang masih berupa hutan, orang mungkin tersesat, baik saat menuju ke gua maupun kembali ke base camp. Untuk itu tim juga harus dibekali kemampuan Mountainering sebelumnya. Bawalah selalu kompas, dan buat sket dan arah perjalanan anda menuju gua, bawalah peralatan survival untuk hutan / mountain.
Lakukan penelusuran dengan berhati-hati
Gua adalah suatu bentukan alam yang sangat spesifik, genesanya sangat dipengaruhi oleh aktivitas air, terutama air hujan. Jangan melakukan penelusuran gua pada saat musim hujan. Medan berupa lorong yang tertutup dan terpisah dari dunia luar, kegelapan yang membatasi orientasi kita, menuntut kehati-hatian yang lebih, dan peralatan pendukung. Untuk itu jangan memulai kegiatan tanpa kondisi fisik / kesehatan yang bagus, dan jangan memaksakan untuk melanjutkan penelusuran jika kita sudah tidak mampu, baik kondisi fisik, kondisi permukaan, kondisi gua dan lingkungannya, kemampuan teknik, maupun jumlah logistik yang terbatas.
Lakukan pembagian tim sesuai dengan kemampuan tiap personel. Selain perlengkapan penelusuran (alat-alat teknik), setiap kali penelusuran bawalah selalu peralatan tambahan berupa :
– Perlengkapan P3K, dan obat-obatan pribadi.
– Survival / emergency blanket (untuk tiap personel).
– Peralatan dan cadangan untuk reparasi lampu karbid dan elektrik. Bawalah selalu lilin dan korek api water proof sebagai tambahan cadangan penerangan.
– Perhitungan logistik (karbid, batu baterai, dan lain-lain) dan konsumsi disesuaikan dengan rencana penelusuran, ditambah dengan sejumlah cadangan untuk keadaan di luar perhitungan.
– Untuk peralatan teknik vertikal siapkan dalam tas / tackle bag tersendiri berupa satu set alat haulling, beberapa utas webbing dan carabiner, serta 1 rol tali. Peralatan ini hanya dipakai saat kita harus menolong anggota tim yang mengalami trouble.
Sebelum mulai memasuki gua, selalu lakukan orientasi permukaan sekitar, kenali bahaya yang bisa ditimbulkan karena kondisi permukaan. Binatang buas dan berbisa paling sering dijumpai di sekitar mulut gua. Pada saat melakukan penelusuran setiap perjalanan dengan jarak tertentu harus selalu melakukan orientasi sekeliling guna mengenali bahaya dan menghindari tersesat dalam gua, sekiranya diperlukan buatlah skets perjalanan. Pembagian beban / barang yang dibawa sesuai kekuatan fisik tiap personel. Jangan sampai terpisah terlalu jauh dengan anggota tim lainnya, kerjasama adalah modal utama dalam sebuah penelusuran gua. Pemasangan lintasan vertikal tidak dituntut untuk cepat, ketelitian, keamanan, kemudahan dan kenyamanan lebih diutamakan. Untuk medan-medan yang berbahaya seperti slope, climbing down, boulder / runtuhan, dan medan berair (aliran sungai bawah tanah) usahakan untuk selalu menambah lintasan tambahan sebagai pengaman, jika menemui sungai bawah tanah gunakan pelampung, penelusuran ke arah up stream lebih aman, kemampuan berenang di permukaan belum menjamin.
Jika ada seorang teman kita mengalami kecelakaan lakukanlah hal-hal berikut ini :
– Carilah penyebab kecelakaan tersebut dengan cermat dan cepat.
– Hindarilah kecelakaan tersebut menimpa anda ataupun anggota tim yang lain.
– Jika korban masih dalam keadaan terancam bahaya, dan kita mampu serta tidak mengancam keselamatan kita, pindahkan korban dari lokasi kejadian, dengan berhati-hati terutama perhatikan kondisi tulang belakang dan leher.
– Berikan pertolongan pertama sesegera mungkin.
– Jika hanya mengalami luka ringan / minor, dan tim serta peralatan yang tersedia bisa mengatasinya segera evakuasi korban keluar dari gua.
Untuk luka yang gawat / mayor, kita harus selalu memberi perawatan dan memantau kondisinya supaya tidak memburuk, sebagian anggota tim keluar untuk mencari pertolongan ke tim SAR / cave rescue organisation (CRO).
Evaluasi kegiatan
Setiap selesai kegiatan penelusuran biasakanlah untuk melakukan evaluasi kegiatan dengan seluruh tim. Evaluasi meliputi kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan rencana yang sudah dibuat. Kegiatan selama penelusuran, maupun kesulitan dan kesalahan yang dilakukan oleh tiap anggota tim dan bahaya yang ada di dalam gua tersebut.
Dokumentasikan tiap hasil evaluasi tersebut sebagai informasi untuk penelusur yang lain. Jika anda mengalami kecelakaan janganlah malu-malu untuk membuat press release sebagai bahan informasi dan pertimbangan bagi tim penelusur gua yang lain.
Oleh : Thomas Suryono