CAVE MAPPING TECHNOLOGY
Untuk urusan teknologi harus kita akui negara kita memang masih banyak mengekor dari negara lain yang lebih maju, tak ketinggalan pula teknologi pemetaaan gua. Tak kurang dari 20 tahun ilmu speleologi kita kenal di Indonesia begitu juga dengan teknik-teknik survey pemetaan guanya. Mulai dari pengambilan data, pengolahan data sekarang semua bisa dilakukan dengan teknologi canggih yang memiliki tingkat akurasi tinggi dibandingkan kita mengandalkan cara-cara manual.
Dalam pengolahan data pemetaan gua secara manual kita mengenal beberapa metode salah duanya Polar dan Cartsesian, cara pengolahan datanya dapat dilihat di buku Stasiun Nol karya Erlangga Esa Laksmana. Sedang untuk pengolahan di Indonesia kita sering mendengar software survex dan compass karena salah satu website speleologi indonesia yaitu Subterra.or.id banyak membahas mengenai dua software tersebut. Namun selain dua software tersebut sebenarnya cukup banyak aplikasi-aplikasi lain yang bisa kita gunakan dalam pengolahan data pemetaan gua, sedikit-banyaknya bisa kita lihat website ini.
Kita lihat dulu yang sudah familiar saja yaitu survex dan compass. Dalam hal pemetaan compass pengolahan data compass lebih banyak memiliki keunggulan dibanding survex terutama dalam hal visual dan exporting data. Untuk lebih jelasnya mari kita lihat perbandingannya di bawah ini.
Gambar 1 : Hasil pemrosesan dengan Compass Cave Data
Gambar 2 : Hasil pemrosesan dengan Survex
Selain perbedaan secara tampilan visual, software compass memiliki lebih banyak feature yang dapat digunakan dan juga compatible dengan berbagai sofware GIS. Jadi pilih mana sekarang? Manual, Digital?